02 September 2010

Konsep Free Will dalam Islam

Tulisan ini diambil dari sebuah milis yang ditulis oleh Satria Dharma (http://satriadharma.com). Semoga Bermanfaat...


Al-Kahfi [18:29] Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir".

Dear all,
Bacaan Al-Qur’an saya tiba pada ayat ini tadi dan saya ingin berbagi pemikiran dengan Anda tentang ayat ini. Ayat ini mengandung sebuah konsep tentang ‘Free Will’, yaitu kebebasan memilih bagi manusia. Manusia TIDAK dipaksa untuk beriman, apalagi beragama. Jadi kalau ada orang yang memaksa seseorang untuk beriman atau memeluk agama tertentu maka itu BERTENTANGAN dengan ketentuan Allah pada ayat ini.

‘biarlah ia kafir.’ Demikian firman Allah mengenai orang yang ingin kafir. Tak usah kita memaksa-maksanya untuk beriman apalagi mengikuti ritual orang beriman.

Ayat ini kembali menarik perhatian saya karena kemarin saya didatangi saudara saya dengan menyampaikan berita,:”Ternyata si anu tidak pernah puasa selama ini! Ia tidak pernah sahur dan kalau siang ya tetap merokok.”
“Oh ya…!” kata saya. Dan tiba-tiba melintaslah ayat tentang berpuasa di kepala saya.
“Tidak ada kewajiban untuk berpuasa baginya.” Jawab saya.
Tentu saja saudara saya itu bengong melihat kakaknya ngomong begitu. :-) Lalu saya bacakan ayat tentang kewajiban berpuasa tersebut.

AlBaqarah [2:183] “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,”

“Jadi hanya orang beriman yang diwajibkan berpuasa,” sambung saya. “Tak ada kewajiban berpuasa bagi orang yang tak beriman.”
“Lho…, orang Islam kan wajib berpuasa!” protesnya.
“Kamu mau menentang ayat tersebut?!” goda saya. Dan ia pun terdiam.

Tidak ada komentar: