04 September 2008

Percaya Diri

Adalah seorang petani tua yang bajunya compang camping, wajahnya yang lusuh dengan gaya bahasa Indonesianya kadang bercampur bahasa Sunda. Beliau berbicara sangat lancar dan sangat percaya diri di depanbeberapa kamera dan puluhan bahkan ratusan orang yang berkumpul.Beberapa detik yang lalu, beliau adalah orang kampung yang sangatjarang berbicara, bahkan belum pernah berbicara di depan orang banyak.Apalagi kamera televisi. Ada kamera dari RCTI, INDOSIAR, Metro TV danbeberapa kamera bahkan dari televisi luar negeri.
Dengan sangat semangat Bapak itu berbicara disertai penghayatan yangmendalam. Tangannya menunjuk-nunjuk dan sesekali beliau berteriak "YaAlloh!!!" dengan bahasa emosi yang sangat menarik dan nyaris semuaaudiencenya terpesona dengan gaya penuturannya yang alami. Tidak adasatupun audience yang kecewa. Semua senang dengan apa yang disampaikan.

Terima kasih.....itulah kata-kata yang muncul.....

Mengapa seorang Bapak yang dari kampung yang tadinya pendiam menjadifasih berbicara? Si Bapak yang tadinya minder bisa langsung percayadiri, yang tadinya terbata-bata kalau bicara langsung nerocos dengan lancarnya?
Resepnya adalah: "Tahu & menguasai apa yang dia bicarakan"

Mengapa?

Karena si Bapak ini sedang menjadi nara sumber (saksi hidup), dariperistiwa badai Tsunami di pantai Pangandaran beberapa tahun yang lalu. Dia tahu persis apa yang sedang dibicarakannya bahkan dengantingkat keyakinannya yang sangat tinggi karena hanya dia yang palingtahu bagaimana dahsyatnya ombak besar yang menerjang rumah-rumahnelayan di pinggir pantai Pangandaran saat itu.

By: Hari Subagya, Motivator Perubahanhttp://harisubagya. com/

Tidak ada komentar: